Ketika Era Murim Dikenalkan Sepeda dari Era Modern, Apa yang terjadi?

Jawabannya adalah hadirnya sistem pengantaran dengan mengombinasikan dengan makanan. Sesuatu yang tak biasa, namun disukai karena itu adalah revolusioner bagi orang-orang yang hanya pandai dalam bela diri saja. Pernah baca komik ini?

Halo, April 2025. Tidak terasa sudah setengah bulan berlalu. Adakah yang menunggu kami untuk melihat postingan terbaru di blog ini? Semoga saja ada. Kami sangat senang bila itu benar.

Postingan pertama di bulan baru ini kami membawa potongan dari hal menarik yang bisa membuat kita kadang tersenyum, inspirasi atau bahkan, kaget.

Potongan kali ini datang dari komik berwarna, yaitu Manhwa. Tentang seorang pria yang bertransmigrasi dari dunia modern pindah ke dunia bela diri yang isinya para petarung atau lebih dikenal dunia murim.

Membuat sepeda

Kami tidak akan menceritakan tentang si MC karena komiknya ternyata belum kami ulas. Tapi jika kamu tanya judulnya bisa ketikkan Modern Man Who Fall Into Murim. Orang modern yang memahami dunianya pasti menarik jika diterapkan di dunia yang masih buta tentang teknologi.

Kata sepeda, semua orang sudah pasti tahu. Tapi bagaimana dengan dunia murim yang hanya tahu kereta kuda sebagai pengangkut orang dan barang.

Lalu, sepeda tersebut diintegrasikan dengan sistem ala-ala pengantaran seperti GoFood atau ShopeeFood. Karena tidak menggunakan internet di sana, sepeda di sini hanya digunakan sebagai alat pengantaran saja kepada pelanggan yang memesan. Apakah via online pesannya? Tidak ada, ini era murim!

MC membuat sepedanya lewat tempat usahanya yang memproduksi barang. Sepedanya terbuat dari bahan-bahan kayu dengan tambahan kotak bagian belakang seperti dalam gambar.

Tentu, bisnis yang dijalankan MC menjadi populer karena ia adalah pioner. Ditambah jenis makanannya juga berasal dari dunia modern seperti burger atau minuman bersoda mirip Coca-Cola. Yah, kapan-kapan menulis usaha lainnya tersebut.

Mari fokus dulu ke sepeda yang jadi bahan utama tulisan ini. Sepeda yang diceritakan bisa kamu buka di halaman 58 atau sebelumnya beberapa chapter. Gambar di halaman ini diambil dari halaman yang kami sebut tadi.

Sepeda-sepeda tersebut digunakan untuk mengantarkan makanan yang telah dipesan oleh pelanggan. Cara memesannya adalah dengan cara datang ke pos-pos yang dibangun oleh MC di beberapa titik yang masih satu kawasan. Ya, mirip-mirip cabang minimarket seperti Indomaret atau Alfamart.

Pelanggan hanya perlu menunggu dan biarkan para pengantar bekerja usai menerima pesanan. Karena ini hanya komik, jangan berpikir terlalu jauh seperti jarak lokasi atau luar kota. Sudah-sudah, ini hanya cerita dalam komik sekali lagi kami katakan.

Jika MC adalah kamu, bagaimana kamu melakukannya apabila juga mendadak dikirim ke dunia antah berantah semacam murim. Tidak ada internet, kotanya masih sederhana dan tidk ada listrik?

...

Saat membaca kembali, kami memikirkan ide bisnis di era sekarang. Bila kamu memiliki bisnis tapi tidak bekerja sama dengan platform semacam Gojek atau Shopee, ide pengantaran dengan jangkauan sekitar yang dekat-dekat saja, mungkin bisa diterapkan.

Itu sangat menarik untuk membayangkan. Hanya saja perlu digarisbawahi bahwa MC dalam komik sangat pintar, jadi penting melihat bakat dalam diri dulu sebelum mencobanya. 

Sudah panjang saja tulisannya. Semoga ini dapat berguna buatmu.

Artikel terkait :

Komentar